17 tahun konsisten melayani negeri, Telkomsel tumbuh menjadi
operator yang dipercaya lebih dari 110 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
Didukung lebih dari 45 ribu Base Transceiver Station (BTS) mulai dari titik 0
(nol) kilometer Indonesia di Sabang hingga ujung Timur di Merauke, Telkomsel
selalu mengambil posisi terdepan dalam mengikat rasa kebangsaan, menyatukan
negeri dan menjadi jembatan Indonesia ke seluruh dunia. Kini, melalui
pembangunan jaringan telekomunikasi broadband yang agresif, Telkomsel secara
berkelanjutan berperan aktif mensukseskan visi bangsa sesuai Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) yang akan
mengantarkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara maju di dunia pada tahun
2025.
Jaringan Telkomsel hadir membentang luas menjangkau seluruh
penjuru Nusantara, melayani kebutuhan komunikasi seluruh lapisan masyarakat
mulai dari kawasan urban, ibukota kecamatan, daerah perintis hingga desa
perbatasan negeri baik di gugusan pulau kecil ataupun di hutan pedalaman. Sudah
barang tentu, banyak diantaranya secara bisnis tidak menguntungkan namun secara
ekonomi memberi efek ganda (multiplier effects) untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan membuka isolasi komunikasi yang tidak ternilai
harganya.
Sepanjang 10 tahun terakhir Telkomsel telah menginvestasikan
ratusan trilyunan Rupiah untuk membangun jaringan telekomunikasi selular di
seluruh pelosok negeri. Hasil investasi tersebut sebagian menjadi pendapatan
negara yang juga mencapai ratusan trilyun Rupiah. Kepeloporan Telkomsel tidak
hanya menghadirkan komunikasi voice tanpa batas tetapi juga menjadi pelopor
dalam layanan data berbasis broadband bagi masyarakat di Indonesia.
Penggunamobile data Telkomsel saat ini telah mencapai lebih dari 45 juta
pelanggan dan diprediksi akan terus bertumbuh. Meningkatnya pengguna layanan
data menandakan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mampu
memberi nilai tambah bagi pembangunan bangsa.
Melalui program Merah Putih (MEnembus DaeRAH Pedesaan,
IndUstri TerpencIl, dan BaHari) Telkomsel menjadi operator pertama yang melayani
286 titik pulau terluar Indonesia dan pedesaan terpencil seperti di Desa
Sekatak, Nunukan, Kalimantan Timur (perbatasan Malaysia); Desa Adaud di
Saumlaki, Maluku (Perbatasan perairan dengan Australia); Desa Ubrub di Papua
(perbatasan Papua Nuigini); Atambua, NTT (Perbatasan Timor Leste); Pulau Miangas
(pulau terluar berbatasan dengan negara Filipina); Puncak Malabar, dan
sebagainya. Telkomsel jugamembuka akses di lebih 25 ribu Desa Berdering serta
Desa Pinter (Desa Punya Internet) di 880 titik seluruh Indonesia dengan
membangun instalasi FWT (Fixed Wireless Telephone) serta BTS Pico di setiap desa
terisolasi. Diharapkan dengan tersedianya kapasitas jaringan yang memadai, akan
mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah serta membantu proses
belajar mengajar jarak jauh yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Menyadari geografis Indonesia sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia, Telkomsel menjadi operator pertama dan satu-satunya yang
mengoperasikan BTS terapung di 17 kapal PELNI yang berlayar mengarungi wilayah
perairan kepulauan Indonesia. Telkomsel menembus jalur bahari untuk menyatukan
negeri sehingga masyarakat tetap terhubung walaupun berada di tengah
lautan.
Dalam membangun infrastruktur telekomunikasi, Telkomsel
mendorong pemanfaatan energi terbarukan pada menara BTS dengan mengoperasikan
BTS berenergi solar cell dan micro hydro. Jika dilihat dari kuantitas, Telkomsel
merupakan operator yang terbanyak mengoperasikan lebih dari 4.200 BTS ramah
lingkungan di Asia. Dengan berbagai efisiensi energi yang dilakukan, Telkomsel
berhasil mengurangi emisi hingga lebih dari 1.261,49 ton CO2 per tahun.
Pembangkit listrik tenaga micro hydro yang dibangun Telkomsel selain digunakan
untuk mengoperasikan BTS juga dimanfaatkan oleh masyarakat desa sebagai sumber
energi yang menerangi desa sepertidi Mekakau Ilir, Sumatera Selatan; Sijunjung,
Sumatera Barat; Jangkat, Jambi; Sumalata, Gorontalo; dan Liwa,
Lampung.
Saat ini jaringan Telkomsel didukung lebih dari 45 ribu BTS
dimana 25 persen diantaranya merupakan BTSbroadband. Upaya untuk menambah dan
memperluas layanan data, Telkomsel menggelar program Broadband Cityyang akhir
tahun ini akan mencapai 100 kota dan akan terus ditingkatkan menjadi 470 kota di
tahun 2014. Untuk mengantisipasi perkembangan TIK yang sangat pesat di masa
depan dibutuhkan kapasitas bandwidth yang besar pula dan untuk itu dibutuhkan
modal investasi yang kuat, kemampuan menyediakan jaringan yang sesuai
denganroadmap teknologi, serta komitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK di
berbagai aspek kehidupan guna memajukan Indonesia.
Telkomsel akan terus pro-aktif dalam memainkan perannya
sebagai penyedia layanan telekomunikasi, baik voicemaupun data, dengan berbagai
layanan aplikasi yang member nilai tambah bagi masyarakat Indonesia. Hal ini
akan menjadi pondasi menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai
dengan roadmap teknologi selular yang akan mengantarkan Indonesia masuk dalam
jajaran 10 negara maju di dunia pada tahun 2025. Kecintaan Telkomsel pada negeri
inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan
inovasi tiada henti bagi negeri. Karena Telkomsel Paling Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar